Remembrance
People change, memories stay.
Friday, March 5, 2021
Beli beras lebih penting dari beli bunga
Wednesday, March 3, 2021
Tentang kehilangan
Semrawut
Monday, July 27, 2020
Nanti
Sang bayangan
Sunday, July 26, 2020
To the kindest person
Saturday, October 20, 2018
Di antara waktu kosong
Alhamdulillah bisa nulis ini namanya.
Kangen ya nulis.
Kangen juga nyetel yutub sehari semalam sampe bosen.
Tuhan selalu Maha Baik, Nis.
Kalo kamu dikasi lewat jalan ini, artinya kamu mampu.
Jadi,
nikmati saja.
"Si endul makin lucu kok tiap hari," kata papa Tada.
Hahahaha belom ada yang bisa ngalahin lucunya Tada sih.
Gatau yang lucu emang anak sendiri apa anak orang juga lucu, wkwkwk
Bersyukur selalu membuat hati dan kepala lebih tenang.
Setidaknya kita tau kalo apa yang dijalani sekarang adalah yang terbaik dari Tuhan.
Saturday, October 21, 2017
Matahari sore
Menuju senja selalu baik
Mau langit terang atau mendung
Mau terik atau hujan
Selalu baik
It ends the day
Bukan menutup hari,
cuma langit yang menggelap
Hanya siang yang menjadi malam
Matahari sore memintaku bersyukur
Tentang setiap detik sejak bertemu matahari pagi
Hingga bertemu dengannya
Setiap detik yang selalu baik
Lalu matahari sore memintaku untuk menatap langit malam
Gelap,
namun dicerahkan bulan dan bintang
Yang tidak pernah lelah melawan gelapnya malam
dan menuntunku untuk bertemu matahari pagi
Sampai jumpa esok, matahari, bulan, dan bintang.
Wednesday, October 11, 2017
Mimpi
Lelap
Mimpi yang itu membuatku ingin terus tertidur
Mimpi yang mane, sis?
Yang itu dah
...
Mau bikin tulisan serius malah becanda
Eh serius.
Saya rasanya ingin tidur terus
Kalau mimpinya masih yang itu-itu saja
Bersama mereka
Mungkin ini yang pernah saya bilang move on itu semudah menumpahkan air laut ke daratan
Kalau gapake izin Tuhan ya ga akan berhasil gitu maksudnya
Gausa sok-sok-an bilang aing lebay
Semoga Tuhan selalu bersama kalian, kesayangan yang selalu kurindukan.
Tuesday, September 26, 2017
Menantang matahari
Seru juga rasanya
Menjadi bagian dari gedung-gedung tinggi itu
Berlari melewati jalan ramai
Sesak
Bising
Berusaha menenangkan kepala masing-masing
Atau hati
Entahlah
Ironisnya saya benci ada disana
Di antara gedung-gedung bertingkat
Yang menghalangi merahnya langit
Atau bayangan awan
Atau kuning cerahnya matahari menyambut mata yang masih mengantuk
Sombong sekali
Gedung-gedung itu
Berani-beraninya mereka menantang matahari
Yang selalu dengan baik hatinya menyambut segala hiruk pikuk
Mau kamu marah, atau senang
Ia selalu disana
Lalu, dimana segala kerendahan hatimu, wahai penguasa jalan ramai?