Monday, January 26, 2015

26/365

Nothing too special, actually, for this holiday.
Hmmm
Just wanna share what's on my mind.
Nothing special, surely.

Sebenernya udah pernah ngomongin ini sama Manda, Zetta, Eja, waktu di Checo, sekitar jam 10an malem sampe setengah 12an, sebelum libur, sebelum UAS Semester 3. Trus tau-tau keinget lagi aja. Jadi ujung-ujungnya nanya ke Je (whom I never talked about to you yet, later ya). 

Bedanya suka, sayang, sama cinta apa sih?

Pertanyaan yang mungkin sudah terpikirkan oleh banyak orang, atau mungkin anak-anak haus afeksi aja yang ngomongin ini? Entahlah. Atau sebenarnya ini pertanyaan sederhana yang seharusnya semua orang tau jawabannya?

So, for him, suka lebih ke perasaan ingin berada di sisi seseorang. Kalo terkait hubungan cewe dan cowo, lebih ke lust and desire. Sayang, satu level di atas suka, dibutuhkan kenal lebih dalam dan faktor keintiman yang memunculkan rasa ingin melindungi. Melindungi, menurut Islam, adalah menjaga kehormatan dan kesucian. Kalo konteksnya cowo-cewe, saling melindungi tanpa melanggar syariat agama. For the last, love atau cinta menurut dia cuma ada tiga, cinta Allah, cinta Rasul, dan cinta orang tua. Cinta itu mengandung semua unsur di dunia, baik dan buruk, sama ada penjelasan lebih lanjut tapi dia belom mau jelasin. 

Jadi kenapa gue nanya ini ke dia? 
Karena gue gabisa mendefinisikan ketiga hal itu sebaik dia definisiin kayak barusan, yang gue sadar itu 3 hal yang bertingkat. 

This post isn't important right? 
I just want to remember that everybody always need this 3 things, which make them alive, even when they're dead. Because everybody needs everybody else. 

Tuesday, January 20, 2015

Sorry isn't enough

So, the feeling when I figured out that I've been too much, to you, and the hardest part is realized that I can't go back to the time when everything should have been cut off. I'm sorry. I'm really sorry. I've told you that I can't handle this, and I'm sure that I've warned you. I'm sorry, and I'm not sure sorry is enough.

Now playing: Can't take my eyes off of you by Lady Antebellum

Sunday, January 4, 2015

Fck

Sori gue bohong. Ngga tuh mana ada liburan jam segini ngantuk. 
Cuma. Sekedar. Ingin. Jauh. Sejenak.
Padahal mah udah jauh.
Kadang-kadang gue kira harusnya ga begini kan, hmmm.
Gue kira harusnya memang ga begini.

Jadi ceritanya nyesel?
No. Ga nyesel kok. Cuma mikir aja. Am I in the right way?
.
.
.
Somebody please answer?

Sorry for being such a bad girl, mom. 
Seperti ingin berjanji tapi mulut tak berkata.
Seperti ingin berlari tapi kaki tak berpijak.

I was just wondering if I'm not answering your question that day.
Bukan, ini bukan bermaksud ngajak berantem tapi somehow gue mati rasa lagi.
Sampe lupa rasanya benar-benar senang, benar-benar sedih, benar-benar marah, benar-benar rindu. 

Just tell me how to fix this all.

Saturday, January 3, 2015

3/365

Jadi ceritanya hari ini adalah hari ketiga di 2015.
Belom apa-apa udah gabisa tidur dari jam 1-3 pagi. Sial. Kebanyakan tidur sih kayaknya. 
"Bu, masa tadi malem kebangun jam 1 trus gabisa tidur sampe jam 3." 
"Sholat tuh mestinya, kan yang ngebangunin dan ngasi tidur siapa hayo?"
*hening*
Ya gini kalo di rumah, pasti diingetin tentang agama. Tapi emang udah terlalu lama get lost. Diingetin sama beberapa orang, tapi emang kalo dari diri sendiri udah hilang, motivasi eksternal tetep kurang membantu.
Sampe akhirnya ikut pengajian di Tebet, temanya sebenernya tentang akhir zaman gitu (lupa judulnya apa), tapi tadi dari jam 10 sampe 11 yang dibahas tentang Tauhid. Like seriously baru sadar yang bikin hilang adalah ini, padahal ini yang setaun belakangan jadi dasar pola pikir.
Semuanya dimulai dari tujuan kan, tujuan umum-tujuan khusus-indikator-metode-syalala-syalala. Kalo tujuan aja lo ga paham gimana lo mau jalan.
Sesederhana konsep yang harusnya udah di luar kepala tapi lo tetep ga paham ckckck
Jadi dimulai dari tujuan ya, dear. Tujuan lo hidup dasarnya Tauhid, berangkat dari Syahadat. Kalo Syahadatnya ga paham jadi gabisa maju, karena gatau kenapa kita mesti ngelakuin semua ibadah yang kita lakuin sehari-hari.
Sesederhana memahami Syahadat tiap kata dan kalimatnya, Insya Allah gaakan get lost lagi. Lalu masuklah ke Shalat yang sehari 5 waktu. Disini nih muncul pertanyaan "kenapa sih mesti Shalat?". Shalat, Zakat, Puasa, Haji, atau yang biasa kita sebut Rukun Islam ini, menurut gue, adalah metodenya, dengan masing-masing Rukun punya indikator, atau yang biasa kita sebut Syarat, masing-masing yang akhirnya tetap memenuhi si tujuan umum.
Sesederhana memahami pola pikir yang akan jadi pola hidup, Insya Allah gaakan get lost lagi.